1. Pertama, Buka Virtual Box, setelah itu klik "Baru/New/". Tentukan nama OS dan Version yang kita inginkan. Bisa linux maupun yang lainnya, tapi disini saya memilih untuk Other dua-duanya.
3. Sekarang masuk pada Virtual Hard Disk, pilih "Buat Virtual Hard Disk Sekarang". Klik "Buat".
4. Pada "Tipe Berkas Hard Disk" pilih VHD (Virtual Hard Disk). Klik Next/Lanjut.
5. Pada tahap selanjutnya pilih "Dialokasikan Secara Dinamik". Klik Next/Lanjut.
6. Tentukan Lokasi dan Ukuran Berkas, lalu klik Buat.
7. Nah sekarang sudah masuk ke Oracle VM VirtualBox Manajer.
8. Setelah sudah selesai, selanjutnya kita setting Networknya (Pengaturan).
9. Karena saya ingin memakai 2 ethernet, maka disini saya di ethernet1 menggunakan Adapter Ter-Bridge, lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah. Kenapa saya tidak menggunakan NAT ? karena kita ingin membuat IP sendiri sesuai kemauan kita di Virtual Box nantinya.
10. Nah ini nih, di Ethernet2 kita setting sebagai Jaringan Internet. lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah. Kenapa Internal Network? karena agar IP yang kita gunakan nanti tidak mudah konflik dengan komputer lain yang berada dalam satu jaringan dengan kita.
11. Jika sudah, sekarang klik pada Penyimpanan. Kita setting untuk menambahkan ISO dengan memilih Gambar “CD” di paling kanan atas” . Setelah itu, pilih dimana tempat kita menaruh ISO dari Mikrotik tersebut. Jika sudah maka akan seperti daerah yang berwarna biru.
12. Berikutnya akan muncul tampilan login seperti gambar berikut, Username = Admin dan Password = (kosong) .
13. Berikutnya, tekan tombol huruf “a” di keyboard untuk memilih semua aplikasi yang kita ingin gunakan.
14. Lalu tekan huruf “i” untuk memulai konfigurasi. Akan muncul tampilan seperti ini.
15. Jika sudah, tekan enter untuk me-reboot. Software udah terinstall ?
16. Kemudian akan tampil lagi seperti awal pertama kali menginstall. Lalu pilih "Perangkat/Devices -> Perangkat CD/DVD) pada menu diatas setelah itu hilangka tanda centang pada ISO Mikrotik yang tadi kita tambahkan.
17. Pada langkah kali ini perhatikan baik-baik. Akan saya jelaskan satu per satu dengan gambar dibawah beserta penjelasan langkah-langkahnya :
- Nah, mulai disini kita konfigurasi Dasar Mikrotiknya, ketikkan perintah dibawah ini untuk menambahkan IP Address yang kita inginkan. Disini saya menambahkan IP untuk ethernet 1.
- Berikutnya di ethernet 2 ketikkan perintah berikut untuk menambah IP. Disini saya menambahkan IP yang berbeda kelas dengan IP yang pertama di eth1.
- Selanjutnya, untuk melihat apakah IP yang kita setting sudah ada atau belum yaitu dengan mengetikkan perintah ip address print.
- Setelah IP address, lalu saya akan coba menambahkan IP gateway yaitu denga perintah sebagai berikut.
- Setelah IP DNS, selanjutnya setting IP DNS dengan perintah sebagai berikut. Ip Gateway, Server, dll itu terserah kita sebagai Admin ya ingin menggunakan IP kelas berapa.
- Terakhir, kita lakukan NAT MASQUERADE untuk menjembatani anatar IP eth1 dengan IP eth2 dengan perintah sebagai berikut. Fungsinya apa? agar eth1 dengan eth2 yang berbeda kelas IP itu dapat berkomunikasi satu sama lain.
18. Sekarang kita pindah ke WinBox, install dulu WinBoxnya lalu akan muncul tampilan seperti berikut, kemudian tuliskan IP ethernet1 yang kita tuju setelah itu Connect. Disini nantinya yang akan kita gunakan untuk membuat Hotspot.
19. Berikutnya akan tampil tampilan License dari WinBox. Setelah itu pilih OK untuk menyetujuinya.
20. Langkah pertama untuk setting di WinBox adalah ke menu “ip” lalu pilih hotspot.
21. Lalu pilih hotspot setup kemudian akan muncul tampilan berikut ini. Pilih Ethernet 1 sebagai Eth1 yang akan kita gunakan sebagai Hotspot.
22. Berikutnya, Akan tampil tampilan Address dari Hotspot Network yang akan kita gunakan nanti. Karena IP yang terhubung dengan Internet itu Ip ethernet1 maka saya pilih Default saja, kalau defalut langsung Next saja.
23. Sekarang tentukan Address Poolnya atau Range Address dari Hotspot yang ingin kita buat nantinya. Jika Poolnya masih 2, nah kita rubah menjadi 1 saja karena saya pernah mencoba jika 2 pool diaktifkan maka tidak akan bisa connect ke hotspot.
24. Untuk SSL Certificate, pilih None aja. Langsung saja Next.
25. Langsung saja Next, itu tidak berpengaruh sama hotspot nantinya (SMTP Server).
26.
27. Untuk DNS Name itu di kosongkan saja, pilih saja langsung next untuk melanjutkan proses setting.
28. Berikutnya, tentukan Username dan Password dari Hotspot yang ingin kita gunakan nanti. Disini saya menggunakan username admin dan passwordnya kosong.
29. Nah kalo sudah di setup, WinBox akan otomatis terputus. Akan seperti ini tampilannya :
30. Jika sudah, close saja WinBoxnya. Ketik di Address Bar Ip eth1 yang sudah kita setting tadi yaitu 199.199.199.61. Jika ada tampilan sebagai berikut berarti konfigurasi kita benar.
31. Coba login menggunakan username admin. Jika berhasil berarti benar tapi jika tidak bisa login berarti ada yang salah dengan setting yang kita lakukan.
% GOOD LUCK %